Depression - Lie
Hariku yang awalnya begitu kelam entah kenapa mulai memiliki rasa yang sungguh nikmat. Ia datang menyuguhkan kebahagiaan, membuat senyum bahagia di wajahku hanya dengan mendengarkan celotehan dirinya. Tatapannya yang ia suguhkan di bawah sinar matahari itu sungguh menenangkan jiwa kelam ini. Begitu pelik perasaan ini saat memikirkan bahwa ia akan segera meninggalkanku. Aku sebenarnya tidak ingin memikirkan hal ini , sama sekali, tapi apa daya hati ini tak dapat menahan semua kenikmatan yang tidak benar ini. Diriku yang biasanya dikecewakan kemudian dianugrahi seorang pria dengan segala kebahagiaan bersamanya. Entah Tuhan hanya ingin menggodaku, atau benar-benar ingin memberikan keahagiaan kepadaku. Pria itu bertindak seperti ia akan melalukan semuanya demi diriku. Dan kenyataan sekarang sudah terpampang jelas dengan semua yang aku takutkan terjadi. Aku melihatnya bersama dengan perempuan yang pernah ia ceritakan. Ia selalu mengatakan betapa ia membenci wanita itu, tapi apa sekar...