Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Depression - Lie

Hariku yang awalnya begitu kelam entah kenapa mulai memiliki rasa yang sungguh nikmat. Ia datang menyuguhkan kebahagiaan, membuat senyum bahagia di wajahku hanya dengan mendengarkan celotehan dirinya. Tatapannya yang ia suguhkan di bawah sinar matahari itu sungguh menenangkan jiwa kelam ini. Begitu pelik perasaan ini saat memikirkan bahwa ia akan segera meninggalkanku. Aku sebenarnya tidak ingin memikirkan hal ini , sama sekali, tapi apa daya hati ini tak dapat menahan semua kenikmatan yang tidak benar ini. Diriku yang biasanya dikecewakan kemudian dianugrahi seorang pria dengan segala kebahagiaan bersamanya. Entah Tuhan hanya ingin menggodaku, atau benar-benar ingin memberikan keahagiaan kepadaku. Pria itu bertindak seperti ia akan melalukan semuanya demi diriku. Dan kenyataan sekarang sudah terpampang jelas dengan semua yang aku takutkan terjadi. Aku melihatnya bersama dengan perempuan yang pernah ia ceritakan. Ia selalu mengatakan betapa ia membenci wanita itu, tapi apa sekar...

Depression - Alone

Gambar
Kesendirian ini melahap kebahagiaanku dengan perlahan. Aku harus menanggung bebannya sendiri di pundakku. Aku tak bisa mengandalkan orang lan. Aku tidak bisa melakukan itu. Aku pada akhirnya akan berusaha sendiri. Terkadang aku melukapan bahwa hal inilah yang dapat membuatku bertahan. Aku terkadang melupakan itu semua. Aku mengharapkan bantuan. Itu hal yang sangat salah, salah besar. Yang harus ku lakukan adalah berjuang sendiri. Aku tidak dapat dan tidak akan pernah bisa meresakan apa yang orang lain rasakan. Aku mengharapkan hal indah itu untuk dinikmati bersama dengan orang lan. Tapi apa? Aku tidak akan pernah merasakan hal itu. Lalu untuk apa semua ini? Kebodohan ini merenggutku dari kebahagiaan ku. Aku terlena dengan semua kenikmatan yang disuguhkannya, apakah dengan mengakhirinya aku bahagia? Dengan kesendirian yang sama? Dengan merasakan sakit yang sama? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Aku lelah mengikuti siklus bodoh ini. Diriki sudah dengan sendi...

Depression - Whisper

Kumpulan para manusia itu memandang ke seorang perempuan dengan tatapan hina dan penuh rasa tidak suka. Mulut-mulut  mereka berkomat-kamit sambil sesekali menatap si perempuan. Entah apa yang sedang mereka bicarakan, sang perempuan terlihat tidak memperdulikan mereka. Namun tiba-tiba ada sesuatu hal yang menghantam perempuan itu dengan keras, entah apa. Si perempuan seketika terdiam kemudian menatapku dengan lirih. Aku sempat bingung dengan tatapan yang di berikan perempuan itu padaku. Begitu terkejutnya diriku ketika perempuan itu datang menghampiriku. “Apa kau tidak penasaran dengan apa yang terjadi?” tanyanya yang sempat membuatku tertegun. “Kau hanya menatapku dengan rasa tanya itu, untuk apa? Kau tidak mendapat apa-apa dengan hanya menatap dan penasaran. Apa kau ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi? Yang sebenarnya ‘benar’ terjadi?” tanya perempuan itu. Aku hanya bisa mengangguk mengiyakan setiap pertanyaan perempuan ini. Dia menggenggam tanganku. “Dasar jalang...

Depression - New person

Pada akhirnya ini semua adalah kebohongan belaka untuk menutupi semua hal yang tidak diinginkan. Kau dengan sengaja mengatakan bahwa kau membutuhkannya padahal akhinya kau hanya mempermainkannya untuk memperoleh hal-hal yang kau inginkan. Saat dia siap meninggalkan mu, kau dengan bangganya mengatakan bahwa dia hanya bercanda dan jika kenyataan itu benar adanya kau bahkan tidak peduli dengan hal itu.  Sungguh suatau kebanggaan ya? Aku juga mau seperti itu, bolehkah? Aku ingin merasakan apa rasanya mempermainkan orang lain, mengombang-ambingkan perasaannya dengan mudahnya. Aku ingin mencoba hal itu, berkali-kali. Aku tidak mau melakukannya hanya satu kali, karena aku tau kau sudah melakukannya beberapa kali yang bisa disebut dengan berkali-kali.  Kau bangga dengan hal itu? Wah. Sungguh suatu hal yang patut diapresiasi. Kau tidak perlu menutup-nutupinya. Aku tahu kau sudah melakukannya. Percuma. Kau tidak akan bisa melarang ku untuk tidak tahu. Percuma. Untuk kesekian ...

Depression - Broke me

Gambar
Ia memiliki kehidupan di dalam dirinya. Ia sekarang menyimpan kehidupan baru di dirinya. Namun kehidupan itu tidak berasal dari saya. Ia menyimpan kehidupan dari pria yang bahkan sangat saya kenal. Sahabat karib saya mengambil dia yang selama ini saya jaga, saya lindungi, saya bahagiakan, saya beri kenikmatan yang bahkan tak bisa ia dapatkan dari orang lain selain saya. Sungguh miris, ia dengan mudahnya menghancurkan semuanya. Saya di sini, menatapnya dalam diam. Apakah tidak cukup yang salama ini saya berikan?   Apa masih kurang atas semuanya? Kenapa kau harus melakukannya. Aku sudah siap untuk menjadikanmu milikku seutuhnya. Tapi kau, dengan mudahnya meninggalkan saya, sendiri. Aku bahagia jika kau sudah bisa menghidupi dirimu sendiri. Namun, tidakkah kau mengizinkanku untuk menemani masa bahagiamu? Sepertinya hal itu tidak akan pernah terjadi. Kau sudah memilih jalan hidupmu sendiri. Aku hanya bisa menatap semua keinginan yang kau dapatkan. Jika, ini hanya j...

Depression - Again

Gambar
Aku tidak tahu lagi harus berbicara dengan siapa, semakin hari penyakit ini semakin parah dan merenggut semuanya dariku. Haruskah aku mengakhiri ini segera? Dan semuanya akan kembali seperti yang seharusnya. Pikiran itu selalu menghantui ku, tidak kenal waktu, tempat, atau apapun keadaannya. Keinginan untuk mengakhiri semuanya meningkat bila orang-orang itu datang, mereka yang dengan siap mengakhiri hidup ku.  Aku tidak mengerti dengan entah apa yang orang itu pikirkan saat mencoba meracuniku dengan segala hal yang dapat merugikan hidupku hingga kini. Kenapa dampaknya baru tiba sekarang? Saat aku sudah menemukan hal yang bisa membuatku bahagia. Kenapa? Tidak bisakah ini terjadi setelah aku sudah puas dengan semuanya? Apakah aku sudah terlalu serakah ya? Hahaha sungguh kehidupan yang kejam. Berkali-kali aku mencoba menahan rasa sakit ini. Dan berkali-kali pula penyakit ini menghantui kehidupanku. Tidak bisakah aku mendapatkan kehidupan yang pantas seperti orang keb...

Depression - Hear me , please!

Gambar
Entah harus dari mana aku memulai kisah ini. Sudah bertahun-tahun aku terkurung di tempat ini, ku hanya menerima perintah dari mereka, mengiyakan seluruh permintaan mereka, aku hanya bisa mematuhi perintah yang tiada habisnya menusukku. Entah sudah berapa kali aku mencoba meninggalkan tempat ini, tapi kau selalu memiliki orang yang siap dengan siaga menangkapku apabila aku berani keluar dari sarang yang telah kau siapkan khusus untukku. Di setiap malam, selalu, aku mengharapkan pertolongan. Tidak adakah diantara kalian yang akan menolong sampah yang terbuang sepertiku? Tidak bisakah, sedikit saja, tolong aku. Tolong aku, aku mohon. Lalu entah bagaimana, kau datang, kau sang penolong sampah sepertiku. Kau menawarkan pertolongan untuk diriku, kau, mau menolongku. Setiap hari, kau datang menjengukku, kau melindungiku dari perintah tak masuk akal dari mereka. Ya aku tahu, aku hanyalah binatang peliharaan mereka. Namun kau berbeda, kau tidak memperlakukanku seperti binatang. Ka...