Depression - Lie
Hariku yang awalnya begitu kelam entah kenapa mulai memiliki
rasa yang sungguh nikmat. Ia datang menyuguhkan kebahagiaan, membuat senyum bahagia di wajahku hanya dengan mendengarkan celotehan dirinya. Tatapannya yang ia suguhkan di bawah sinar matahari itu sungguh menenangkan jiwa kelam ini. Begitu pelik
perasaan ini saat memikirkan bahwa ia akan segera meninggalkanku. Aku sebenarnya
tidak ingin memikirkan hal ini , sama sekali, tapi apa daya hati ini tak dapat
menahan semua kenikmatan yang tidak benar ini. Diriku yang biasanya dikecewakan
kemudian dianugrahi seorang pria dengan segala kebahagiaan bersamanya. Entah Tuhan
hanya ingin menggodaku, atau benar-benar ingin memberikan keahagiaan kepadaku. Pria
itu bertindak seperti ia akan melalukan semuanya demi diriku.
Dan kenyataan sekarang sudah terpampang jelas dengan semua
yang aku takutkan terjadi. Aku melihatnya bersama dengan perempuan yang pernah
ia ceritakan. Ia selalu mengatakan betapa ia membenci wanita itu, tapi apa
sekarang? Aku bisa dengan jelas melihat yang sedang mereka lakukan. Aku harus
apa sekarang? Di posisi ini sekarang? Tak kah ia memikirkan perasaanku
sedikitpun? Baiklah aku mengerti. Jika itu yang kau inginkan, maka aku akan
mengakhiri semuanya.
Beberapa tahun terlewati
Ah jadi itu mereka? Lihatlah apa yang kau terima sekarang, tak
cukupkah itu semua? Apa kau sekarang puas dengan apa yang kau inginkan? Itu yang
kau inginkan bukan? Aku tahu pada akhirnya diri ini hanya akan menikmati segala
macam tekanan dari berbagai hal. Dimanfaatkan, ditolak, tidak memiliki tempat,
tak seorangpun yang mengharapkan keberadaanku. Kau tahu jelas dengan semua itu. Kau dulu
mengatakan bahwa kau akan membahagiakanku dengan segala upaya yang akan kau usahakan.
Aku dengan begitu mudahnya menerima itu semua. Aku membiarkanmu bermain-main di
dalam hati ini, hingga jejak kotormu itu semakin meracuni hati kelam ini.
Melihat kebahagiaanmu melakukan itu semua sepertinya aku
mulai sedikt apaham akan sesuatu. Saat kau mencintai seseorang terlalu cepat
maka akan ada tiga poin yang pikiranmu akan bangun, diantaranya:
1.
You think you know their heart, but you only
know their mind
2.
You think you know their past, but you only know
their parts
3.
You think you know thier dreams, but you only
know their plans
Bukankah tepat seperti itu? Aku mengira bahwa aku telah
sepenuhnya memahami dirimu, nyatanya aku hanya memikirkan apa yang aku anggap
benar saja. Biarkanlah diri ini kembali membangun tembok nan kokoh dan megah. Suatu
hari aku hanya akan membiarkan mereka-mereka bergelantungan di tembok yang
sudah ku bangun. Aku akan memandangi mereka dengan penuh rasa puas. Ku akan
membiarkan kalian menikmatinya, dan kalian akan menerima apa yang selama ini telah
aku usahakan.
Tak apa, aku tak apa. Aku baik-baik saja, percayalah.
Komentar