Depression - Broke me


Ia memiliki kehidupan di dalam dirinya. Ia sekarang menyimpan kehidupan baru di dirinya. Namun kehidupan itu tidak berasal dari saya. Ia menyimpan kehidupan dari pria yang bahkan sangat saya kenal. Sahabat karib saya mengambil dia yang selama ini saya jaga, saya lindungi, saya bahagiakan, saya beri kenikmatan yang bahkan tak bisa ia dapatkan dari orang lain selain saya.


Sungguh miris, ia dengan mudahnya menghancurkan semuanya. Saya di sini, menatapnya dalam diam. Apakah tidak cukup yang salama ini saya berikan?  Apa masih kurang atas semuanya? Kenapa kau harus melakukannya. Aku sudah siap untuk menjadikanmu milikku seutuhnya. Tapi kau, dengan mudahnya meninggalkan saya, sendiri. Aku bahagia jika kau sudah bisa menghidupi dirimu sendiri. Namun, tidakkah kau mengizinkanku untuk menemani masa bahagiamu? Sepertinya hal itu tidak akan pernah terjadi.


Kau sudah memilih jalan hidupmu sendiri. Aku hanya bisa menatap semua keinginan yang kau dapatkan. Jika, ini hanya jika saja, kau memberikan sedikit lebih banyak waktu. Aku akan memberikan segalanya padamu. Apakah itu begitu sulit untuk dilakukan? Kenapa kau malah memilih kebahagiaan instan dari pria lain yang bahkan sangat saya kenal? Aku hanya ingin kau. Tidak lebih.
Jika nanti, aku sudah melupakan semua ini, dan kau ingin kembali. Aku tidak akan bisa. Aku tidak bisa lagi. Semuanya sudah hancur. Harapan dan segalanya. Sudah tidak ada lagi yang tersisa. Mulai sekarang aku akan membuatmu semakin menyesali atas semua perbuatan yang telah kau lakukan.

Akan aku buat kau menyesali semuanya. Haruskah ini ku lakukan di jalan yang benar atau di jalan yang salah? Aku bisa melakukan semuanya. Dengan semua pengetahuan ini, keberanian ini. Aku bisa melakukan semuanya. Apa kau percaya itu? Tidakkah kau melihat berita selama ini? Apa kau meragukan berita yang sudah valid itu? Baiklah mari kita kembali ke fokus awal cerita kita. Mau yang mana? Good one or the Bad one? Aku bisa menghancurkanmu, aku bisa hanya menyakiti perasaanmu. Aku bisa melakukan semuanya sekarang. Sekarang jika kau mau.

Yang perlu ku lakukan sebenarnya tidaklah banyak. Aku hanya perlu menghidupkan kendaraanku, aku tahu di mana kau tinggal, aku tahu keluarga mu, aku tahu semuanya. Perlukah ku lakukan semua itu? Tolong izinkan aku melakukan hal yang sama. Puaskan diriku. Puaskan dengan melakukan hal yang sama. Bisakah?

Betapa bajingannya diriku ini , memikirkan hal kejam ini. Aku tidak bisa lagi mengontrol pikiran ini. Aku sudah terlanjur hancur oleh perbuatan bejatmu itu. Aku sekarang sudah tidak bisa berpikir jernih lagi. Aku ingin menghancurkan kau hingga ke akar-akarnya. Hingga kehidupanmu itu tuntas. Dan aku tidak perlu lagi memikirkan mu , melihatmu, menunggu kabarmu. Karena aku sadar, kau sudah tidak ada di dunia ini lagi.


Haruskah ku buat semuanya sepeti itu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagian tubuh pria yang disukai wanita

Hal yang menjadi favorit para wanita

Kesalahan mendaftar POLTEKKES (Palembang)