Postingan

Journal day 1

 Hello dear friends... Been a long time isn't?! I hope you guys doing great today. I want to tell you something about my current schedule.  But before that, I want to tell you how much I can't stand for this one guy that's stuck in my mind. Yes, it's him.  DSH. I'll tell you more later. It's bed time. Gnite.

Kesalahan mendaftar POLTEKKES (Palembang)

Tulisan ini dikhususkan saat mendaftar di Poltekkes Palembang Untuk adik adik yang ingin mendaftar di jalur SIPENMARU sebaiknya perhatikan dengan baik persyaratan yang dipaparkan.  Jika terdapat nilai yang kurang, walau hanya satu pun. Itu PASTI GAGAL. Karena memang persyaratannya seperti itu. Pendaftar itu banyak jumlahnya. Jadi mereka tidak peduli dengan nilai kalian yang besar lainnya. Nilai persyaratan itu harus terpenuhi.  Jika ada alumni atau kakak kelas kalian yang berkata "Tetap bisa daftar, tapi peluang ya saja yang kecil" ITU BOHONG. Jangan buang buang uang. Lebih baik bersiap untuk jalur SIMAMA.  Sekian.  Seli. 

Letter

Hey you… Dear whoever read this, please, don’t hurt me. Aku bisa nangis dengan mudah kalo diabaikan secara sepihak, well you can do whatever you want. But can you please do not enter my life? It’s already complicated. I got confused whenever a person that I think he’s a good one , but the fact is, he’s not.  Di sini aku ga bisa lagi bikin cerita tentang kesedihan tentang belenggu. There’s no more. I finally get over it. But then, you come, what am I supposed to do? It’s too hard to forget. I always pray to god for “the best” jadi, tentang apa semua ini? Aku bingung dengan sikap ku, tindakan ku kepada orang lain, rencana masa depanku. If you want to enter this life. Don’t messing around. Tak perduli sebahagia apapun, jika hanya pada awalnya buat apa? Aku sebenarnya belum tertarik untuk memiliki hubungan serius itu lagi. Belenggu itu, aku ga tahan.  Belakangan ini, atau memang pada dasarnya sikap ku itu kepada orang lain aku ga tau. Aku itu kek orang jahat yang ga suka kalo oran...

Depression - Lie

Hariku yang awalnya begitu kelam entah kenapa mulai memiliki rasa yang sungguh nikmat. Ia datang menyuguhkan kebahagiaan, membuat senyum bahagia di wajahku hanya dengan mendengarkan celotehan dirinya. Tatapannya yang ia suguhkan di bawah sinar matahari itu sungguh menenangkan jiwa kelam ini. Begitu pelik perasaan ini saat memikirkan bahwa ia akan segera meninggalkanku. Aku sebenarnya tidak ingin memikirkan hal ini , sama sekali, tapi apa daya hati ini tak dapat menahan semua kenikmatan yang tidak benar ini. Diriku yang biasanya dikecewakan kemudian dianugrahi seorang pria dengan segala kebahagiaan bersamanya. Entah Tuhan hanya ingin menggodaku, atau benar-benar ingin memberikan keahagiaan kepadaku. Pria itu bertindak seperti ia akan melalukan semuanya demi diriku. Dan kenyataan sekarang sudah terpampang jelas dengan semua yang aku takutkan terjadi. Aku melihatnya bersama dengan perempuan yang pernah ia ceritakan. Ia selalu mengatakan betapa ia membenci wanita itu, tapi apa sekar...

Depression - Alone

Gambar
Kesendirian ini melahap kebahagiaanku dengan perlahan. Aku harus menanggung bebannya sendiri di pundakku. Aku tak bisa mengandalkan orang lan. Aku tidak bisa melakukan itu. Aku pada akhirnya akan berusaha sendiri. Terkadang aku melukapan bahwa hal inilah yang dapat membuatku bertahan. Aku terkadang melupakan itu semua. Aku mengharapkan bantuan. Itu hal yang sangat salah, salah besar. Yang harus ku lakukan adalah berjuang sendiri. Aku tidak dapat dan tidak akan pernah bisa meresakan apa yang orang lain rasakan. Aku mengharapkan hal indah itu untuk dinikmati bersama dengan orang lan. Tapi apa? Aku tidak akan pernah merasakan hal itu. Lalu untuk apa semua ini? Kebodohan ini merenggutku dari kebahagiaan ku. Aku terlena dengan semua kenikmatan yang disuguhkannya, apakah dengan mengakhirinya aku bahagia? Dengan kesendirian yang sama? Dengan merasakan sakit yang sama? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Aku lelah mengikuti siklus bodoh ini. Diriki sudah dengan sendi...

Depression - Whisper

Kumpulan para manusia itu memandang ke seorang perempuan dengan tatapan hina dan penuh rasa tidak suka. Mulut-mulut  mereka berkomat-kamit sambil sesekali menatap si perempuan. Entah apa yang sedang mereka bicarakan, sang perempuan terlihat tidak memperdulikan mereka. Namun tiba-tiba ada sesuatu hal yang menghantam perempuan itu dengan keras, entah apa. Si perempuan seketika terdiam kemudian menatapku dengan lirih. Aku sempat bingung dengan tatapan yang di berikan perempuan itu padaku. Begitu terkejutnya diriku ketika perempuan itu datang menghampiriku. “Apa kau tidak penasaran dengan apa yang terjadi?” tanyanya yang sempat membuatku tertegun. “Kau hanya menatapku dengan rasa tanya itu, untuk apa? Kau tidak mendapat apa-apa dengan hanya menatap dan penasaran. Apa kau ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi? Yang sebenarnya ‘benar’ terjadi?” tanya perempuan itu. Aku hanya bisa mengangguk mengiyakan setiap pertanyaan perempuan ini. Dia menggenggam tanganku. “Dasar jalang...

Depression - New person

Pada akhirnya ini semua adalah kebohongan belaka untuk menutupi semua hal yang tidak diinginkan. Kau dengan sengaja mengatakan bahwa kau membutuhkannya padahal akhinya kau hanya mempermainkannya untuk memperoleh hal-hal yang kau inginkan. Saat dia siap meninggalkan mu, kau dengan bangganya mengatakan bahwa dia hanya bercanda dan jika kenyataan itu benar adanya kau bahkan tidak peduli dengan hal itu.  Sungguh suatau kebanggaan ya? Aku juga mau seperti itu, bolehkah? Aku ingin merasakan apa rasanya mempermainkan orang lain, mengombang-ambingkan perasaannya dengan mudahnya. Aku ingin mencoba hal itu, berkali-kali. Aku tidak mau melakukannya hanya satu kali, karena aku tau kau sudah melakukannya beberapa kali yang bisa disebut dengan berkali-kali.  Kau bangga dengan hal itu? Wah. Sungguh suatu hal yang patut diapresiasi. Kau tidak perlu menutup-nutupinya. Aku tahu kau sudah melakukannya. Percuma. Kau tidak akan bisa melarang ku untuk tidak tahu. Percuma. Untuk kesekian ...