Susahnya Mengubah Persepsi Orang yang Sudah Terlanjur Percaya
Hal ini mulai ku ketahui sejak kejadian beberapa minggu lalu, Tak ku sangka ternyata ia telah memendam semua perasaan yg ia rasakan selama ini. Orang yang aku kira adalah orang yang akan selalu membelaku apapun keadaanya, iya tentu saja DIA.
Hari itu ia mengatakan semua keluh kesah yang ada di hatinya, aku paham, aku tahu, aku sadar. Itu ucapku dalam diam. Entah hal bodoh apa yang merasuki pikiranku saat itu. Aku mencoba untuk mengakhiri semuanya. Semuanya. Namun, suara keras itu yang menyadarkan betapa bodohnya jika aku melakukan itu.
Aku mencoba untuk berpura-pura tidak peduli akan hal yang waktu itu sempat mengusik perasaan ini. Namun seakan akan tidak peduli, waktu selalu mencoba untuk mengingatkan perkataan demi perkataan DIA. Aku seharusnya melupakan hal itu, namun sayang kata-kata itu terlalu mengusik perasaan ini. Tatapan matanya seakan mencoba mengatakan hal menyakitkan itu lagi dan lagi.
1 minggu sebelum kejadian itu terjadi, aku merasakan perubahan yang aku buat. Tapi DIA? Tentu saja TIDAK . Entah apa yang aku harapkan sekarang ini, aku sudah mengetahui segala yang ia pendam selama ini. Aku SUDAH mengetahuinya.
Apa ia tahu bagaimana rasanya memendam rasa kecewa seorang diri saat orang lain malah semakin membuatmu terpojok? Apa ia tahu? Tentu saja ia tidak tahu. Setiap goresan luka yang ada di hati ini ku coba untuk mengobatinya dengan usahaku sendiri.
Aku sudah terbiasa dengan perasaan ini, setiap kali ada yang menyakiti perasaan ini. Selalu... hanya jari jemari ini yang membantuku untuk mengeluarkan keluh kesah dihati yang tak dapat tersampaikam dengan benar.
Done, tertulis dengan air mata yang menetes.
Maaf jika aku baru bisa ngetik setelah sekian lama, eh dateng-dateng malah curhat :')
By: PECINTA COGAN
Komentar